Wahdah Islamiyah Makassar gelar Tarbiyah Gabungan
wimakassar.org. “Dengan apa kita jayakan Islam?” Pertanyaan MC tersebut disambut dengan teriakan dari para peserta. “Dengan tarbiyah!”.
Wahdah Islamiyah Makassar kembali menggelar Tarbiyah Gabungan untuk Kelompok Kajian Islam/kelompok Tarbiyah marhalah Takwin dan Ta’rifiyah. Tarbiyah Gabungan dengan tema “Kerja Nyata untuk al-Quds” dilaksanakan pada hari Ahad 7 Rajab 1431 H, di Masjid Baiturrahman depan kantor gubernur Sulawesi Selatan.
Sebelum acara dimulai peserta disuguhi dengan pemutaran film tentang Pelestina. Berbeda dengan Tarbiyah Gabungan sebelumnya kali ini panitia menampilkan muraja’ah hafalan al-Qur’an dan Hadits yang diwakili dari marhalah takwin dan ta’rif. Selain itu panitia juga mengumumkan KKI terbaik untuk triwulan April-Juni beserta profil KKI yang terpilih.
Ustadz Saiful Yusuf, Lc tampil membawakan materi “Kerja Nyata untuk Al-Quds”. Pada awal materi beliau memaparkan sejarah tanah Palestina yang telah dikuasai oleh beberapa bangsa hingga dikuasai oleh kaum muslimin selama kurang lebih 13 abad dan kini dikuasai oleh penjajah israel yang dimulai sejak tumbangnya Khilafah Islamiyah di Turki.
Menurut beliau sebab jatuhnya tanah suci Palestina ke tangan yahudi adalah karena lemah dan terpuruknya umat Islam. Ustadz pengajar di Ma’had ‘Aly al-Wahdah (STIBA) makassar ini kemudian memberikan bukti terpuruknya umat Islam, diantaranya; Rasullullah shallallahu ‘alaih wa sallam dilecehkan tidak ada yang bisa membela dan memberikan hukuman kepada pelakunya. dan saudara Muslim dibantai dan tidak ada yang menolong.
Beliau kemudian melanjutkan bahwa penyebab lemahnya kaum muslimin adalah penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati) dan penyebab utama adalah karena meninggalkan agama. “Setiap orang wajib untuk memperdalam al-Qur’an dan sunnah, adapun ilmu pendukung yang lainnya paling tinggi hukumnya fardhud kifayah” kata ustadz yang juga ketua kaderisasi DPP Wahdah Islamiyah ini. “Jadi langkah pertama untuk merebut kejayaan Islam adalah dengan kembali pada Dien ini” lanjutnya.
Untuk memperdalam agama salah satu caranya adalah ikut dalam kajian-kajian keislaman. “Belajar Islam itu tidak bisa dengan otodidak, jika tanpa guru maka lebih dekat pada kesalahan” tegasnya.
Insya Allah rekamannya akan kami upload.[af]