Published On: Tue, Apr 19th, 2011

Tabir Penghalang dari Neraka

Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Ada seorang wanita yang datang kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, Ya Rasulullah, kaum lelaki sudah membawa pergi Haditsmu, maka sediakanlah satu hari dari dirimu di mana kami (kaum wanita) bisa datang kepadamu, untuk belajar dari apa yang diajarkan oleh Allah kepadamu. Kemudian beliau Rasulullah bersabda,

“Berkumpullah kalian (kaum wanita) pada hari ini dan ini. Lalu mereka pun berkumpul, dan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam datang kepada mereka untuk mengajarkan kepada mereka sebagian dari apa yang diajarkan oleh Allah kepadanya. Kemudian beliau bersabda, “Tidaklah salah seorang di antara kalian (kaum wanita) ditinggal mati tiga orang anak, melainkan mereka (anak-anak) itu akan menjadi tabir penghalang baginya dari api Neraka.” Lalu ada seorang wanita bertanya, “Dan dua?” Beliau lantas menjawab, “Dan dua.” (HR. Muttafaq Alaih)

Penjelasan Hadits:
Jika para penulis dan para orator sudah banyak meng-expose sikap wanita yang menyanggah pendapat Amirul Mukminin Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu sewaktu dia hendak mengeluarkan undang-undang tentang pembatasan mahar (mas kawin). Ketika itu Umar menyampaikan ucapannya yang sangat populer, ‘Wanita itu benar, dan Umar salah.” Jika demikian halnya, maka sikap wanita yang mengajukan permohonan kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam (untuk menyediakan waktu khusus bagi kaum wanita) tersebut sangat layak mendapat pujian dan sanjungan. Karena hal itu menunjukkan kepada kita bahwa wanita muslimah semenjak zaman Nabi memiliki keinginan yang sangat kuat untuk mempelajari. dan memperdalam ajaran-ajaran agamanya.

Wanita mulia itu sangat menyadari bahwa wanita muslimah memiliki hak yang tidak kalah besar dari pada laki-laki muslim untuk mendapatkan Hadits, pengarahan, dan pengajaran dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah yang tampak jelas pada statemennya, “Kaum lelaki sudah membawa pergi Haditsmu.” Dan alangkah indahnya respon positif yang segera diberikan oleh Nabi yang penuh kasih, “Berkumpullah kalian (kaum wanita) pada hari ini dan ini.” Beliau tidak mengatakan kepada wanita itu, Mintalah kepada suami-suami kalian untuk mengajari kalian dari apa yang dipelajari mereka dariku. Atau aku akan pelajari masalah ini dan aku akan memberitahumu jika aku sudah mendapatkan waktu yang tepat.

Kasih sayang Nabi itu semakin kuat ketika beliau memberikan kabar gembira kepada setiap wanita yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya, bahwa mereka akan menjadi tabir penghalang baginya dari api Neraka. Hal itu langsung direspon oleh salah seorang wanita yang hadir dengan permohonan agar tabir penghalang dari api Neraka itu tidak hanya berlaku bagi wanita yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya, melainkan juga berlaku bagi wanita yang ditinggal mati oleh dua orang anaknya.

Boleh jadi apa yang disampaikan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada kaum wanita itu mengandung warning dan peringatan terhadap Neraka dan adzabnya, akan tetapi beliau ingin menutup pembicaraannya dengan kabar gembira yang sangat indah bagi wanita yang mau bersabar dan tabah menerima kematian tiga orang anaknya.

Kata-kata, “Lalu mereka pun berkumpul” mengisyaratkan kedisiplinan para wanita muslimah itu terhadap waktu yang telah ditentukan untuk mereka. Mereka tidak melanggar janji tersebut. Hal itu juga mengindikasikan kuatnya keinginan mereka untuk belajar dan menuntut ilmu.

Maka hendaknya Hadits ini memberikan bimbingan kepada wanita muslimah masa kini agar tidak ragu-ragu dalam mengajukan permohonan untuk mempelajari masalah-masalah agama yang bermanfaat baginya. Kaum wanita hendaknya tidak perlu sungkan untuk mengajukan permohonan ini, kendati -alhamdulillah- buku-buku bacaan sudah banyak tersedia saat ini.

Hadits ini juga memberikan bimbingan agar wanita yang ditinggal mati anak-anaknya mau bersabar, mengaharap pahala dari Allah, tidak bersedih dan tidak cemas. Sehingga mereka akan menjadi -sebagaimana dijelaskan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam- tabir penghalang yang melindunginya dari api Neraka Jahannam. Orang yang dijauhkan dari Neraka adalah orang yang beruntung. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Barangsiapa yang dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran:185).[]

Disalin dari buku “Aku Tersanjung” (Kumpulan Hadits-hadits Pemberdayaan Wanita dari Kitab Shahih Bukhari & Muslim Berikut Penjelasannya), Karya Muhammad Rasyid al-Uwayyid.

Pasang toolbar wahdahmakassar.org di browser Anda, Klik Di sini!

About the Author