Shalat Isyraq, Pahala Haji dan Umrah Tanpa Visa Tanpa Passport
Bukan iklan bukan rekaan. Bukan palsu bukan juga menipu. Kini kamu bisa dapat pahala haji dan umrah tidak pakai visa tidak pakai pasport. Tanpa biaya tanpa ongkos. Hebatnya lagi, pahala ini bisa kamu dapatkan dalam waktu kurang dari satu hari. Hebatkan? Begini caranya!
Haji dan umrah adalah ibadah yang berpahala besar. Siapa sih yang tidak mau pahalanya haji dan umrah. Tapi sayangnya, banyak dari kita belum bisa menunaikan ibadah yang besar ini. Soalnya haji dan umrah perlu biaya yang besar. Selain itu, persiapan yang perlu dilakukan pun tidak sedikit. Namun Allah subhanahu wata’ala maha pemurah. Dia mengetahui bahwa hamba-hambaNya ada yang belum mampu baik secara fisik maupun finansial. Makanya ada ibadah yang pahalanya seperti haji dan umrah. Apa itu? Jawabannya ada di dalam hadits ini:
“Barang siapa shalat shubuh berjamaah lalu duduk berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala hingga terbit matahari, kemudian dia shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan seperti pahala haji dan umrah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, “Pahalanya sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh syaikh al Albani rahimahullah)
Nah dua rakaat shalat dhuha di awal waktu inilah yang disebut dengan shalat Isyraq. Jadi, kalau kita ingin mendapatkan pahala haji dan umrah, kita harus memenuhi hal-hal berikut ini:
- Shalat shubuh berjamaah di masjid.
- Setelah shalat shubuh, duduk berdzikir di tempatnya hingga terbit matahari. Hadits ini menunjukkan bahwa orang tersebut tetap duduk di tempatnya setelah shalat. Namun para ulama menjelaskan bahwa berpindah tempat di dalam masjid tidak mengapa. Seperti untuk mengaji, membaca al Qur’an, dan dzikir lainnya.
- Shalat dua rakaat di masjid setelah masuk waktu dhuha, yakni matahari naik setinggi tombak atau 15 menit setelah terbitnya matahari.
Perlu digarisbawahi di sini, bahwa shalat tersebut hendaknya dipastikan benar-benar setelah masuk dhuha. Karena shalat sunnah sebelum matahari terbit dilarang berdasarkan hadits yang artinya,
“Jika engkau selesai shalat shubuh, maka janganlah engkau shalat hingga terbitnya matahari. Karena matahari terbit di antara dua tanduk syaithan.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh syaikh al Albani rahimahullah).
Bahkan dalam riwayat Abu Dawud ditegaskan bahwa dua rakaat shalat Isyraq ini adalah shalat dhuha. “… hingga dia shalat dhuha dua rakaat.”
Itulah yang kita harus lakukan untuk mendapatkan pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, dan sempurna. Mudah kah? Hebatnya lagi, kita dapat pahala itu tiap hari. Makanya sudah bukan zamannya lagi ketiduran tidak shalat shubuh berjama’ah, rugi.
Bukan Pengganti Haji dan Umrah
Perlu kita catat bahwa mendapatkan pahala haji dan umrah bukan berarti tidak wajib haji lagi. Haji adalah rukun islam kelima yang tetap harus ditunaikan ketika sudah mampu baik secara fisik maupun finansial. Allah berfirman:
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah (bagi) yang sanggup mengadakan perjalanan. Dan barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran: 97)
Nah, itulah salah satu ibadah yang menambah timbangan kebaikan kamu di akhirat kelak. Jadi, ayo semangat! (Abdurrahman)
Sumber: Majalah Tashfiyah edisi 15 volume 02 tahun 1433 H/ 2012 M