Published On: Mon, Jun 13th, 2011

Seminar Ma’had ‘Aly Al-Wahdah: Menuju Makassar Berbahasa Arab

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ma’had ‘Aly al-Wahdah menggelar seminar Bahasa Arab (bilingual) bertajuk “Langkah Progresif Menuju Makassar Berbahasa Arab” pada hari Ahad, 12 Juni 2011 di Gedung LAN, Antang. Kegiatan yang dihadiri lebih dari 1000 peserta ini menghadirkan 2 pemateri, yakni Syaikh Syaikh Muhammad bin Muhammad Abu Jumu’ah dan Ustadz Akrama Hatta, Lc. dosen Ma’had ‘Aly al-Wahdah.

KH. Sanusi Baco, Lc, ketua MUI Sulawesi Selatan juga hadir untuk menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara ini.

Syaikh Abu Jumu’ah membawakan materi “Kewajiban dan Pentingnya Belajar Bahasa Arab”. Dosen tamu Universitas Hasanuddin utusan Al Azhar ini menekankan kepada para peserta bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang sangat mudah untuk dipelajari. Ada dua syarat mutlak menurut beliau yang harus dimiliki seseorang yang ingin belajar bahasa Arab yakni, mencintai bahasa Arab serta niat yang ikhlas untuk mempelajarinya.

Disela-sela acara, Ketua Ikatan Ulama Muslim se-Dunia (Rabithah ‘Ulama Lil Muslimin) Syaikh Amin al-Hajj, memberikan nasehat kepada peserta seminar via internet/video call. Diantara pesan beliau adalah seorang muslim hendaknya menjadikan ilmu agama adalah kebutuhan pokok, bahkan melebihi kebutuhan seorang manusia terhadap makan dan minum. Kata beliau tabiat ilmu adalah tidak mau dituntut kecuali oleh orang yang ikhlas, makanya setiap penuntut ilmu harus senantiasa memperhatikan niat-niat mereka. Beliau melanjutkan dengan penjelasan beberapa adab-adab menuntut ilmu seperti, sabar, tidak tergesa-gesa, mulazamah dengan ulama dan seterusnya.

Materi “Peran Bahasa Arab Menuju Kebangkitan Ummat” yang merupakan materi terakhir dibawakan oleh ustadz Akrama Hatta, Lc. Dosen Ma’had aly Al-Wahdah ini memulai materinya dengan pemaparan bagaimana dulu pada masa kejayaan Islam khususnya di Andalusia bahasa Arab adalah bahasa yang sangat diminati oleh masyarakat pada masa itu. Bahkan kecintaan terhadap bahasa Arab bukan hanya dimiliki oleh orang Islam tapi pemuda-pemuda nonmuslim pun getol dengan bahasa Arab. Sampai-sampai mereka melupakan bahasa mereka sendiri. Ini memunculkan rasa iri dikalangan pendeta-pendeta mereka. Beberapa dari pendeta tersebut pun menuliskan kegundahan hati mereka dalam catatan-catatan yang kemudian disebutkan satu persatu oleh Ustadz muda ini.

Ustadz lulusan universitas Madinah Saudi Arabia ini kemudian menjelaskan bagaimana permulaan kemunduran Islam yang seiring dengan kemunduran bahasa Arab. Diantara penyebab kemunduran bahasa Arab adalah dengan menyusupnya orang-orang Yahudi dan Nasrani di tengah-tengah penduduk Mesir. Mereka kemudian membina tokoh-tokoh bahasa Arab di Mesir untuk mereka peralat agar menyebarkan bahasa Arab Ammiyah (pasaran), diantara mereka adalah Taufik al-Hakim, Abdul ‘Aziz, Mustafa, Mustafa Musa, dan Mahmud Anjab wa Akhyar. Kemudian “gempuran” terhadap bahasa Arab dilanjutkan dengan disandingkannya bahasa Arab dengan bahasa-bahasa lain dalam pelajaran-pelajaran di sekolah.

Pada akhir acara, BEM Ma’had ‘Aly al-Wahdah meluncurkan program “Makassar berbahasa Arab” program ini merupakan pembinaan bahasa Arab terhadap club-club bahasa Arab yang dibentuk di sekolah-sekolah dan di kampus-kampus yang akan langsung dibina oleh mahasiswa dan mahasiwi Ma’had ‘Aly al-Wahdah.[af]

Berita ini juga dimuat di eramuslim.

Rekaman Seminar bisa Anda dengar dan download di sini.

Pasang toolbar wahdahmakassar.org di browser Anda, Klik Di sini!

About the Author