Published On: Fri, May 1st, 2009

Sekisah tentang Kasih

Share This
Tags

Rembulan yang seharusnya ada seakan enggan untuk keluar. Langit malam tampak sayu ditinggalkan saudara seperjuangannya, bulan dan bintang. Entah mengapa malam ini terasa begitu sepi, teman-teman di rumah sebagian besar sudah tidur. Sementara aku masih sibuk dengan perasaanku sendiri. Rasa dalam dada begitu menyesakkan, semuanya berebutan dan meminta untuk di ‘rasa” dan diperhatikan. mengingatmu selalu membuatku haru dan rindu akan masa-masa kebersamaan kita dulu.

Malam ini tepat dua pekan dari malam terakhir yang kita lewati bersama-sama. Malam penentu yang telah menguji keikhlasan, ketaatan dan menyadarkan kita akan sebuah sunatullah. Dimana ada pertemuan disana pula ada perpisahan. Sedih memang tapi itu adalah sebuah keharusan yang mesti terjadi dalam sistem pengkaderan kelembagaan pada organisasi manapun. Terlebih lembaga kita sebagai sebuah lembaga dakwah kampus. Silih bergantinya orang, perpindahan estafet kepengurusan akan selalu terjadi setiap tahun.

Suka atau tidak Satu yang mesti kita ingat bahwasanya ini bukan merupakan akhir dari kerja dakwah kita, ini hanya sebuah lintasan dari jalan panjang yang masih harus kita tempuh dalam medan juang ini.
Kebersamaan dalam sebuah bangunan dakwah telah begitu banyak memberikan warna dalam hidup para penghuninya. Kerja jama’i telah begitu banyak mengajarkan tentang arti keikhlasan, ukhuwah islamiyah, kasih sayang serta rasa memiliki satu sama lain sebagai saudara seiman yang Masya Allah ikatannya begitu kuat dalam hati kita. Ditempat inilah kita benar-benar menyadari akan arti penting ikatan hati dalam sebuah kerja jama’i.
Jalan ini pulalah yang memahamkan padaku arti kerja-kerja dakwah yang menjadi amanah setiap diri kita. Kerja-kerja dakwah yang telah menguatkan kaki-kaki kita untuk tetap tegak berdiri dalam barisan terdepan perjuangan menegakkan dien ini. Jalan dakwah, jalan tak berujung, jalan perjuangan yang tidak akan pernah putus sampai maut menjemput kita, Insya Allah.

Sayup-sayup suara jam dinding di ruang tamu terdengar berdetak mengiringi malam yang beranjak tua. Waktu berlalu begitu cepat meninggalkan beribu kisah, sedu sedan anak manusia. Cerita yang kemudian akan kita ambil hikmahnya ataukah kita biarkan begitu saja seperti tetesan air yang jatuh didedaunan.
Layaknya seorang penyair yang melahirkan karya dari setiap perasaan dan peristiwa yang mereka alami. Sepantasnyalah sebagai seorang yang berilmu apapun yang terjadi dalam diri kita menjadi pelajaran berharga yang akan mengasah kepekaan hati dan menjadikan kita lebih bijak menilai segala sesuatu. Bukankah Allah sudah berkalam dalam quran surat Ali Imran ayat 191 bahwa Allah menciptakan segala sesuatu tidak dengan sia-sia. Pada silih bergantinya waktu, pergantian siang dan malam, peredaran bulan dan bintang semuanya mengandung hikmah dan pelajaran penting bagi kita. Begitu halnya dengan apa yang terjadi diantara kita, yakinlah saudaraku, inilah yang terbaik untuk kita. Bukankah Allah Maha Mengetahui, Maha adil dan Bijaksana dan selalu memberikan yang terbaik bagi kita.

Saudaraku, aku tahu perpisahan selalu membawa kesedihan bagi siapa yang menjalaninya. Rasa sedih, kecewa dan kerinduan juga harapan tertambat dalam hati hati kita Kerinduan dan harapan untuk menikmati kembali kebersamaan yang telah bersusah payah kita bina. ikatan hati diantara kitalah yang membuat kita memiliki perasaan yang sama. Cintalah yang mengikat hati hati kita dan menghadirkan kerinduan satu sama lain. Cinta karena Allah yang telah sama-sama mempertemukan kita dalam kerja Jama’i dalam rumah dakwah kita demi menggapai keridhaanNya. Cinta yang lahir dari kebersamaan dan perasaan senasib sepenanggungan atas nama islam yang semoga denganya Allah mengumpulkan kita di jannahNya kelak.

Namun jalan dakwah ini masih panjang saudaraku, masih banyak kerja-kerja dakwah yang membutuhkan hati, pikiran dan tenaga kita. Ikatan hati diantara kita tidak akan renggang hanya karena tempat dan amanah dakwah yang berbeda. Ikatan itu akan tetap kuat bersama tali kasih yang terbentuk dari benang-benang kerinduan diantara kita. Cinta tersebut akan tetap memungkinkan kita untuk mengubah dunia menjadi sepenggal Firdaus. Doa-doaku untukmu senantiasa akan menyertai sujud-sujud panjangku. Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita. Mungkin kali ini Allah memisahkan kita, tapi yakinlah suatu saat Allah akan kembali menyatukan kita dalam rumah kita yang baru dengan cinta ilallah. trie

ThAnKs 2 Allah

BeCausE Allah HaS giVeN Me SpEcIaL FRieNds
fr13nds wHo fULL oF aTtentioN,cARe anD LoVe
fRieNds WHo always prEseNT
whEn mY DrEaM doeSn’t coMe TrUe
TODAY …..i want you to know
ThAt YoU MeAn So mUcH To Me
that thoughts of you
and memories of times together
meanful moments in my life
I hope we will be forever

Luna Andalusia

Pasang toolbar wahdahmakassar.org di browser Anda, Klik Di sini!

About the Author