Menyoal Promotor Artis Kontroversial
Pro-kontra kedatangan penyanyi pop Amerika, Lady Gaga, di Indonesia terus menghiasi media-media cetak dan elektronik di tanah air. Bagi mereka yang pro konser lady gaga tetap diadakan di Indonesia, adalah seni yang patut di hargai, tak seharusnya dicekal, apalagi bila sampai bersikap anarkis. Bahkan menurut duta besar amerika serikat untuk Indonesia, kasus ini mengisyaratkan Indonesia masih lemah dari segi penghargaan Hak-hak Asasi Manusia. Sehingga diapun member komentar “Amerika percaya terhadap kebebasan berekspresi dan toleransi. Artis atau seniman itu adalah simbol dari kebebasan berekspresi dan menurut kami ini hal yang bagus sekali. Bahkan dia yakin, Indonesia sangat menghargai hak asasi manusia (HAM). Apalagi, sejarah Indonesia mengenai penghargaan terhadap HAM juga sudah cukup tinggi.
Amerika yang dikenal menganut paham kebebasan berekspresi memang wajar mengatakan begini karena itulah hidup mereka, tapi masyarakat Indonesia yang memiliki norma agama yang tinggi, budaya kesopanan yang tinggi dan akhlak kemasyarakatan yang baik, pasti tidak bisa menerima statement dan upaya pembelaan untuk artis yang dikenal controversial itu.
Menurut data yang ada, sepanjang tahun 2012 ini, ada sekitar 54 artis top mancanegara yang akan melakukan konser di Indonesia untuk memuaskan dahaga fans mereka.
Bahkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta pernah memberikan rilis menarik mengenai bisnis konser musik. Selama 2011, ada 1.546 orang musikus dan awak produksi asing meminta izin pentas di Jakarta. Tahun sebelumnya 1.392 orang. Sepanjang 2012, menurut Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya, terdapat 54 artis dari luar negeri yang akan konser di Indonesia.
Demi uang rusak generasi
Tentu saja para artis manca Negara itu tidak datang begitu saja. Mereka datang karena usaha segelintir pengusaha yang melihat untung besar di balik kedatangan artis-artis top itu, meski harus menghancurkan moral bangsa, meski harus menghancurkan ketenangan beragama, ketenangan membangun Negara yang bermoral.
Uanglah yang terpenting bagi mereka, maka dengan menjual nama penggemar, dan demi mewujudkan impian penggemar merekapun berlomba-lomba mencari untung dengan mengadirkan artis-artis perusak itu.
Tidak tanggung-tanggung, untung puluhan milyar sampai ratusan milyar bisa mereka kantongi untuk konser yang hanya berlangsung semalam itu.
Seperti big daddy, promotor lady gaga yang saat ini, berusaha mendatangkan artis kontroversial itu, artis yang pernah mengaku sebagai anak setan dan selalu menampilkan adegan-adegan tidak lazim seperti minum darah dan berpakaian dari daging bahkan pernah diberitakan minum darah atau mandi darah terlebih dahulu sebelum konsernya berlangsung itu sudah melihat tumpukan uang di pelupuk mata mereka. Terlebih Big daddy baru saja berhasil mendatangkan group musik linkin park 21 september 2011 yang lalu yang membandrol tiket mulai harga Rp 550 ribu hingga Rp 2,5 juta rupiah dan berhasil meraih penonton 30 ribu orang.
Maka bila sekarang perusahaan hiburan dan promotor Lady gaga ini ngotot untuk mendatangkan sang “mother monster” maka sesungguhnya dia telah melihat setumpuk uang besar di matanya, apalagi menurut pengakuannya sendiri 52 ribu tiket telah habis terjual.
Masalah sesungguhnya
Jadi persoalan sebenarnya adalah bangsa kita ini sesungguhnya sedang dirusak dan diaduk-aduk oleh segelintir pengusaha, yang atas nafsu uangnya merusak moral, dan akhlak bangsa lewat bisnis hiburan dan tubuh manusia ini.
Telah jadi rahasia umum, bahwa bangsa kita sedikit demi sedikit kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang beradab dan memiliki kesopanan yang tinggi serta nilai-nilai relegius yang sangat mengakar di tengah masyarakatnya. Posisi pengakses video porno terbanyak sudah cukup memalukan bangsa kita ini, berita-berita merebaknya pornografi dan pornoaksi juga sudah cukup memalukan kita. Dari mana semuanya berawal? Dari ulah para pengusaha hiburan dan para promotor-promotor artis yang demi uang rela mengorbankan moral anak bangsa.
Lihatlah Big Daddy yang secara terang-terangan seperti yang diberitakan TEMPO.CO berencana pasca konser Lady Gaga juga berencana mempromotori artis vulgar amerika yaitu Madonna, untuk juga datang ke Indonesia.
Maka langkah sebenarnya yang harus diambil oleh Negara dan masyarakat kita, adalah membubarkan atau mencabut izin usaha para pengusaha hiburan seperti promotor artis-artis manca Negara kontroversial semacam Big Daddy. Teringat tahun 2010 yang silam, pengusahan hiburan dan termasuk promotor inilah yang juga getol mendatangkan artis film porno jepang miyabi, yang juga melahirkan gelombang protes di tanah air.
Maka ini bukan persoalan HAM, bukan juga persoalan seni, tapi ini adalah persoalan konspirasi barat sebagai langkah progresif westernisasi di Indonesia. Bila tidak dibendung dengan tegas bahkan keras, maka beberapa dekade yang akan datang generasi kita akan hidup laksana binatang. Norma-norma agama akan hilang, tata krama dan kesopanan akan terabaikan, akhlak akan hancur dan budaya luhur ketimuran akan berganti budaya bebas ala barat.
Dunia memberitakan Indonesia
Bukan Cuma media informasi tanah air yang ramai memberitakan persoalan kedatangan artis kontroversial Lady Gaga ke Indonesia, bahkan Indonesia pun ramai diberitakan oleh dunia.
Dan beginilah mereka mewartakannya. Kantor berita Associated Press mewartakan konser Lady Gaga kemungkinan besar dibatalkan karena protes kelompok Islam garis keras dan legislator konservatif. Kelompok ini menganggap pakaian dan tarian Lady Gaga yang kelewat seksi bisa merusak moral anak muda.
Situs berita Hong Kong, The Standard, pun menulis berita kemungkinan batalnya konser Lady Gaga di Indonesia dengan judul, Lady Gaga’s too steamy for Jakarta (Lady Gaga terlalu panas untuk Jakarta). Begitu juga dengan situs Arab Times Online yang menulis berita dengan tajuk Indonesia gags Gaga (Indonesia mencekal gaga).
Kantor berita CNN, menulis berita dengan judul Muslim Protests May Force Cancellation of Lady Gaga Concert (Protes Kaum Muslim Mungkin Batalkan Konser Lady Gaga). CNN mengutip pernyataan Ketua Front Pembela Islam Rizieq Shihab yang tidak menjamin keamanan di Jakarta jika konser Lady Gaga tetap digelar.
Dukungan mengalir ke promotor
Namun sungguh aneh, ternyata ada juga sekelompok orang yang memberikan dukungan dan pembelaan terhadap promotor Lady Gaga yang dengan alasannya yang beragam menunjukkan dukungannya. Bahkan bukan Cuma itu, ormas-ormas Islam yang turun menyampaikan penolakannya ke pihak kepolisian justru mendapatkan tudingan dan kecaman sebagai perusak, dan penghancur citra bangsa. Keanehan itu bertambah karena kebanyakan dari orang-orang yang mendukung promotor perusak ini justru adalah kalangan kaum Muslimin yang seyogyanya menjadi orang-orang nomor satu dan terdepan untuk melakukan penjagaan terhadap generasi dan terdepan dalam pencegahan mudhorot -kerusakan-besar dan menyeluruh.
Tantangan untuk para du’at
Islam sebagai rahmatan lil’alamin ternyata masih kurang dipahami oleh para penganutnya, ini terbukti dengan realitas yang kita lihat saat ini secara khusus dalam kasus kedatangan artis vulgar penyembah setan dan pendukung homoseksual Lady Gaga yang ternyata tiketnya habis terjual sampai 52 ribu tiket, yang kebanyakan mereka kemungkinan beragama Islam, maka seharusnya lebih mendorong kita untuk semakin gencar dalam dakwah dan gencar dalam pembinaan-pembinaan ummat lewat halaqah-halaqah tarbawiyah. Inilah saatnya kita kaum muslimin bersatu untuk semakin maju dalam ilmu dan amal, dan itu harus di awali dengan pemahaman yang benar tentang agama kita yang mulia ini. Maka langkah yang penting untuk kita semua saat ini adalah kembali kepada Allah, para promotor ini seharusnya bertobat, dan pemerintah mengambil langkah tegas untuk mencabut izin usaha promotor-promotor yang kerap mendatangkan artis-artis yang secara nyata telah melanggar dan merusak sendi-sendi Negara kita, dan orang tuapun demikian, bersama para pendidik dan dai bersama-sama membangun karakter anak bangsa lewat pendidikan yang islami dan berakhlak.