Menyambut Kejayaan Umat Islam di Bawah Naungan Al-Qur’an dan As-Sunnah

0

Menyambut Kejayaan Umat Islam di Bawah Naungan Al-Quran dan As-Sunnah

Khutbah Seragam Idul Fitri Wahdah Islamiyah Tahun 1436 H/2015 M

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ اَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ)

(يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا)

(يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا)

أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ .

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La Ilaha Illallah Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahi al-Hamd.

Hari ini kita berkumpul disini, menumpahkan semua yang menggumpal di dada,

Maka biarkan takbir menggema,

Maka biarkan tahlil membahana memenuhi angkasa, memecah bekunya jiwa, dan biarkan semua lantunan zikir membasuh qalbu, mengembalikan cemerlang dan kilau beningnya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La Ilaha Illallah Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahi al-Hamd.

Kaum Muslimin rahimakumullah,

Saat ini berjuta kaum muslimin dari seluruh negeri merayakan hari bahagia ini, walau lantunan takbir itu menggema dari sudut kemah pengungsian, atau bahkan di tengah rentetan peluru dan ledakan bom yang menggelegar, takbir tetap menggema karena Allah yang Akbar.

Sejatinya kita sedang menyelaraskan diri dalam ibadah semesta yang tak henti memuji dan bertasbih kepada-Nya,

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La Ilaha Illallah Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahi al-Hamd.

Hari ini mungkin masih tersisa banyak tangis atas anak-anak Palestina yang tertembak peluru-peluru durjana para Yahudi.

Hari ini mungkin masih tersisa banyak tangis atas para muslimah yang terzalimi dan terampas kehormatannya di bumi Suriah,

Atau air mata yang yang terkuras habis atas kaum muslimin Rohingya di Arakan Myanmar yang sahajanya tetap tegar di atas iman dan Islam, walau kezhaliman dan keangkaramurkaan kaum musyrikin bertubi-tubi menerpa mereka dari zaman ke zaman.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La Ilaha Illallah Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahi al-Hamd.

Hari ini semua itu bisa terjadi, namun gema takbir tetap membahana, tetap menggema di setiap relung jiwa setiap muslim Palestina, terukir indah dalam asa setiap mujahid Suriah, bahkan getar bibir bocah cilik Muslim Rohingya yang kering pun melafalkannya dengan bahagia, walau nestapa menerpa.

Allah adalah Akbar, Yang Maha Besar, lebih besar dari semua musuhNya, lebih besar dari semua makar manusia-manusia zalim, lebih besar dari semua penderitaan hamba-hambaNya yang beriman, bahkan lebih besar dari setiap harapan dan angan mereka. Maka sekali lagi, kumandangkan

“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La Ilaha Illallah Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahi al-Hamd”

Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah,

Persoalan dan problema yang dihadapi saudara-saudara kita di manca negara tidak berarti kita mengabaikan apa yang kita alami di negeri kita sendiri.

Peristiwa demi peristiwa terjadi dalam hidup ini, dan negeri kita menjadi saksi betapa rumitnya hidup tanpa diterangi cahaya syariat Allah.

Kriminalitas merajalela dimana-mana, sementara kesempitan hidup mencekat dan melilit membuat banyak orang bermata gelap menempuh segala cara untuk mempertahankan hidup, kadang tidak perduli lagi antara yang halal dan yang haram.

Negeri yang kekayaan alamnya melimpah ruah ini, ternyata masih mengalami kesulitan ekonomi yang menggurita, ada apa ini?

Ada baiknya kita merenungi firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikut ini :

ومنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. QS Thaha: 123-124

Saat ini pula kekuatan-kekuatan jahat yang memusuhi agama yang mulia ini demikian nampak jelas dan kasat mata, usaha pemurtadan yang berjalan terus mengerogoti umat, hingga hari demi hari tanpa kita sadari ternyata jumlah kita semakin berkurang.

Belum lagi berbagai kelompok yang mengaku Islam namun menikam belati dari belakang, merekalah kaum sekuler dan liberal yang berkonspirasi licin dengan kaum Syiah Rafidhah pembenci sahabat Nabi.

Semua itu ditambah semakin merebaknya dekadensi moral dan akhlak terutama di kalangan generasi muda yang sesungguhnya menjadi tumpuan harapan di masa depan, Wallahul Musta’an.

Semua fenomena ini seakan menggores bahkan menikam hati kita, dan sekali lagi kita hanya berucap: Wallahul Musta’an -kepada Allah kita meminta pertolongan-, karena Dia Yang Maha Besar, lebih besar dari semua problema itu.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd.

Apakah kita menyerah atas semua masalah ini, apakah kita tinggal diam berpangku tangan? Tidak, sekali-kali TIDAK. Bahkan kita harus bangkit, kita harus menatap optimis ke depan, dengan penuh tsiqah kepada Allah kita harus menerjang ombak permasalahan itu, bahtera perjuangan harus tetap melaju walau badai musibah dan problema terus menerpa.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd

Kaum muslimin yang dijayakan Allah.

Pertanyaannya sekarang adalah apa yang harus kita lakukan dan dari mana kita mulai?

Allah Tabaraka Wa Ta’ ala memberikan jawabanNya dalam firmanNya berikut ini :

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia akan menjadikan mereka berkuasa dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka yang diridhaiNya untuk mereka dan Dia benar-benar akan mengganti (keadaan) mereka sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu pun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (QS an-Nur: 55)

Solusi dan jalan keluar itu adalah Tauhid, penyembahan total kepada Allah, ketundukan mutlak syariat-Nya, buku petunjuk-Nya itulah Al-Quran, yang berisi 114 surat cinta Allah kepada kita, peta jalan hidup yang akan mengantar kita kepada surgaNya, kepada keridhaanNya.

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS Al-Isra`: 9)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd.

Kembali kepada al-Qur’an berarti membacanya dan berusaha sedapat mungkin untuk mempelajarinya, mentadabburi maknanya,

كِتَابٌ أَنزلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الألْبَاب

“Kitab (al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka mentadabburi ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal mendapat pelajaran.” (QS. Shad: 29)

Kembali kepada al-Qur’an adalah berusaha mengamalkannya semaksimal mungkin, karena al-Qur’an-lah pelita yang menerangi jalan hidup manusia, bahkan al-Qur’an adalah ruh yang menjadikan kehidupan menjadi kehidupan yang sesungguhnya, firman Allah Ta’ala :

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Demikianlah Kami wahyukan ruh (al-Qur’an) kepadamu dari sisi Kami. Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (al-Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Asy-Syura : 52)

Kembali kepada al-Qur’an berarti mengajarkannya dan menyebarkan mutiara-mutiara indahnya, Rasululllah shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» رواه البخاري

Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Sesungguhnya inilah tugas kerasulan yang kita teruskan, menjalaninya berarti menapak tilasi jejak Sang Rasul shallalllahu alaihi wa sallam yang memang tidak ringan, namun tetap indah dan mempesona, setiap kita harus mengambil peran dalam berkhidmat kepada al-Qur’an, mempelajari dan mengajarkan al-Qur’an adalah karakter muslim sejati.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd.

Jika al-Quran adalah tali Allah tempat kita berpegang, maka sungguh tamasuk kita kepada al-Quran akan membimbing kita untuk menyatu padukan segala potensi umat yang disayang Allah ini, saling menguatkan antar satu bagian dengan bagian yang lainnya, Allah Ta’ala berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu karena nikmat Allah, menjadilah kamu orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS Ali Imran: 103)

Bahkan Allah Ta’ala menegaskan tentang pentingnya kebersamaan ini dan bahwa pertolongan Allah datang berupa kebersamaan orang- orang yang beriman, Allah Ta’ala berfirman:

هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ

“Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para Mukmin. Dan Allah mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan segala apa yang ada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah yang mempersatukan hati mereka.” (QS al-Anfal: 62-63)

Allah Maha Kuasa untuk menolong hamba-Nya namun telah menjadi sunnah dalam perjuangan menegakkan dien-Nya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd.

Kaum muslimin a’azzakumullah

Kebersamaan ini adalah perintah Allah Ta’ala, ia pun adalah petunjuk Rasul-Nya yang mulia shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

عليكم بالجماعة وإياكم والفرقة فإن الشيطان مع الواحد وهو من الاثنين أبعد ومن أراد بحبحة الجنة فعليه بالجماعة

“(Berpegang teguhlah) kalian dengan al-jama’ah dan menjauhlah dari perpecahan, karena sesungguhnya syaithan itu bersama orang yang sendirian dan ia lebih jauh dari mereka yang berdua. Barangsiapa yang menginginkan tempat terbaik di dalam surga, maka wajib atasnya untuk (berpegang teguh) dengan al jama’ah.”

Berpegang kepada As-Sunnah akan menuntun kepada Jamaah dan persatuan, dan itulah Ahlussunnah Waljama’ah yang sesungguhnya, karena Ahlussunnah bukanlah dominasi kelompok tertentu, namun seperti Sabda Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam:

اَلْجَمَاعَةُ : هِيَ الَّتِيْ مَا اَنَا عَلَيْهِ وَاَصْحَابِيْ

“Al-Jamaah, yaitu yang serupa dengan apa yang ada pada diriku dan para sahabatku” (HR. al-Tirmidzy)

Dengan tamasuk dan berpegang teguh kepada al-Qur’an dan Sunnah yang akan membimbing kepada Jamaah dan persatuan kita yakin bahwa pertolongan Allah itu sangat dekat.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd.

Kepada para pemimpin negeri ini, semoga Allah memberi kita semua kelembutan hidayah-Nya, ketahuilah bahwa negeri ini adalah anugerah Allah, dan tidak ada se-inci pun tanahnya kecuali milik-Nya, maka kebaikan dan kemakmuran negeri ini adalah sejauh mana kita menjalankan ajaran Allah di bumi milik Allah ini.

Negeri inipun adalah warisan para pahlawan dan mujahid fi sabilillah, yang telah mengorbankan jiwa raganya demi kemerdekaan, teriakan takbir mereka masih nyaring terdengar dari lorong-lorong sejarah, jangan khianati pengorbanan mereka.

Kepada para pemuda harapan umat dan bangsa, perkuat diri, pantaskan diri memikul amanah perjuangan, ketahuilah bahwa keshalehan itu indah, karena ia adalah perjuangan dan anugerah Ilahi, kejar dan raihlah agar anda berada pada kafilah para pejuang.

Untuk anda para muslimah sejati, terimalah salam hormat dan penghargaan kami atas iffah dan ketegaran anda di atas agama ini, tetaplah di atas jalan yang mulia ini,

Wahai para mujahidah sejati, jadilah wanita pilihan,

Jadikan jiwamu selembut dan setegar khadijah,

Cerdasmu bagaikan Aisyah,

Keteguhanmu seperti Nusaibah,

Setiamu bagaikan Fatimah,

Dan cita-citamu adalah cita-cita Asiah yang doanya abadi dalam kitab Ilahi :

رَبِّ ابْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ

“Ya Allah, bangunkan untukku sebuah rumah di surga”

Dan wahai para guru-guru kami tercinta, para ustadz dan pembimbing jiwa kami, kepadamulah setelah Allah bergantung kejayaan umat ini, mari kita membangun dan terus memperbaki diri, jangan kita terlalaikan dengan rutinitas dakwah sekalipun,

Janganlah kita bagaikan lilin, menerangi sekitarnya lalu luluh dan meleleh.

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ

“Apakah engkau menyeru manusia untuk berbuat baik, namun melupakan diri-dirimu”.

Kepada para pejuang di jalan Allah, tataplah ke depan, gembiralah atas karena pilihan Allah jatuh pada anda untuk menikmati perjuangan ini. Jagalah hati agar terus dalam muraqabatullah dan ukhuwah yang sejati, hindarkan diri dari setiap bibit perpecahan, semoga Allah selalu bersama kita.

Kaum mukminin Syarrafakumullah

Setelah kita menyelesaikan ibadah puasa sebulan penuh pada Ramadhan tercinta, Allah Azza wa Jalla masih saja memuliakan kita dengan kesempatan menyempurnakan pahala puasa kita senilai setahun penuh, dan itu “hanya” dengan menambahkan 6 hari berpuasa di bulan Syawal, Sang Rasul tercinta shallalllahu alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutkan (dengan berpuasa) enam hari di bulan syawal, maka bagaikan ia telah berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim)

Waktu pelaksanaannya bisa dipilih di hari mana saja dari bulan Syawal dan tidak harus berturut-turut, dan bahkan sebagian ulama berpendapat bolehnya mendahulukan puasa syawal ini sebelum meng-qadha’/mengganti puasa Ramadhan.

Akhirnya, marilah kita tundukkan jiwa menengadahkan hati seraya meminta kepada Allah Ta’ala, pemilik dan dan penggenggam semesta:

Di hari penuh rahmat Allah, dimana kebahagian memenuhi dada kita, keharuan menyelimuti hati kita, mari kita tundukkan jiwa dan raga seraya memohon dan berdoa kepada Rabb yang Kuasa-Nya tiada batas, yang yang Rahmat-Nya meliputi segala sesuatu

Alhamdulillah, segala puji bagimu Ya Allah, atas anugerah kehidupan, atas nikmat kesehatan, atas iman yang dan hidayah.

Atas segala karunia yang mengucur terus tiada terputus.

Ya Allah, hari ini, di tempat ini kami berkumpul, kami hamba-hambamu yang penuh noda dan dosa ini menengadahkan jiwa mengharap limpahan kasih dan sayangmu.

Wahai Rabb kami yang Maha Pengampun, sungguh Engkau mencintai ampunan dan permohonan ampun, maka ampunilah kami dari segala dosa dan kesalahan.

Ya Allah Engkaulah Tuhan kami, tak ada yang berhak disembah melainkan Engkau, Engkaulah Pencipta kami, dan kamipun akan selalu menepati janji terhadapmu semampu kami, kami berlindung pada-Mu dari buruknya apa yang kami kerjakan, kami akui segala nikmat yang Engkau karuniakan pada kami, walau kami akui pula segala dosa dan salah kami pada-Mu, ampunilah diri-diri ini Ya Allah, karena tiada yang dapat mengampuni semua dosa itu melainkan Engkau.

Ya Allah, Ya Rabbana, Ya Allah Wa Ilahana

Engkau Maha Tahu akan segala apapun juga, tidak ada yang dapat bersembunyi dari pengawasan-Mu.

Bersihkanlah jiwa-jiwa kami dengan embun rahmat-Mu, bersihkanlah dengan salju putih kasih-Mu, hingga jiwa ini kembali putih bersih bagai kain putih yang terbersih.

Wahai Rabb kami yang Maha Perkasa, Wahai Rabb kami yang Maha Bijaksana.

Jagalah negeri kami dan setiap negeri kaum muslimin dari setiap marabahaya, dari setiap fitnah dan bencana, janganlah Engkau timpakan hukuman pada kami karena dosa- dosa kami kami.

Ya Allah, Rabb Yang Maha Penyayang.

Sayangilah kami dan para orangtua kami, ampuni dan kasihi mereka sebagaimana mereka mengasihi dan menyayangi kami, berikan kami kesempatan untuk berbakti pada mereka dengan sebaik-baiknya di dunia ini, dan kumpulkan kami dan mereka nanti dalam limpahan rahmat, kasih dan sayangMu di dalam keabadian surga-Mu.

Wahai Rabb kami, Engkau Maha Mengetahui derita saudara-saudara kami di berbagai belahan bumi-Mu, Engkau Maha Mengetahui Ya Ilaahana bahwa di tengah desingan peluru dentuman bom yang mengelegar, mereka tetap menyebut-Mu, mereka tetap menyembah-Mu, mereka tetap menggelorakan seruan Laa ilaaha illallah.

Ya Allah, Rabb para mustadh’afien, penolong orang-orang tertindas, segerakan pertolongan-Mu pada hamba-hamba-Mu yang beriman di Palestina, anugerahkan ajaibnya kekuasaan-Mu buat para saudara kami di Syiria, enyahkan tirani kaum sesat yang zalim dari negeri Syam yang mulia.

Ya Allah, Ya Rabbana tidak mungkin lepas dalam pengawasan-Mu, tidak mungkin hilang dari pengetahuan-Mu yang tiada berbatas apa yang diderita oleh saudara kami di Burma, dengan kelembutan-Mu Ya Allah tolonglah mereka, basuhlah setiap luka mereka dengan kasih dan sayang-Mu, runtuhkan segala angkara murka dan kezaliman dari negeri tumpah darah merekam, hanya Engkaulah harapan kami, Ya Rabb.

Duhai Rabb kami yang Maha penyayang, sayangilah para ustadz kami, para guru kami, lindungilah mereka selalu dari segala marabahaya, tuntunlah langkah mereka selalu di atas kebenaran, ampuni segenap khilaf mereka, berikanlah cahaya-Mu yang dengannya mereka membimbing kami.

Allahumma Ya Allah, sungguh kami hanyalah hamba-hamba-Mu, anak dari hamba-hamba-Mu juga, ubun-ubun kami di tangan-Mu, berlaku pada kami setiap ketentuan-Mu dan adil bagi kami putusan-Mu, Ya Allah kami mohon kepada-Mu dengan setiap nama-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau ajarkan pada seorang hamba-Mu, atau Engkau simpan dalam perbendaharaan ilmu gaib-Mu, agar Engkau menjadikan al-Qur’an penyejuk jiwa kami, cahaya dalam dada kami, pengusir kesedihan kami, dan dengannya berlalu segala gundah -gulana kami.

 

Wahai Allah yang menggenggam hati hamba-hamba-Nya, satukan hati ini dalam ketaatan kepada-Mu, himpunkan dalam cinta sejati karena-Mu, hilangkan segala benci dari jiwa-jiwa beriman atas saudara-saudaranya, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang bersaudara karenaMu dan hanya untuk-Mu.

Ya Allah Rabb yang Maha Pemaaf, hiasi hati kami dengan kelapangan, kuatkan jiwa kami untuk memberi maaf pada setiap saudara kami yang bersalah, karena Engkau Maha Mengetahui Ya Allah dosa dan kesalahan kami pada-Mu.

Ya Allah karuniakanlah pada keluarga dan anak-anak kami kesalehan yang menyejukkan pandangan kami, hiasilah mereka dengan al-Qur’an di dada-dada mereka, satukanlah kami di dunia-Mu ini dalam ketaatan dan himpunkan kami dalam Surgamu yang kekal abadi.

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الاخرة حسنة وقنا عذاب النار

وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

 

***

Share.

Leave A Reply