WahdahMakassar.org- DPD Wahdah Islamiyah Makassar menyelenggarakan Majelis Akbar Relawan al-Qur’an (MARQ) di Masjid al-Markaz al-Islami Makassar, pada Ahad 21 Rabiul Akhir 1437 (31/01). Kegiatan akbar ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai kecamatan di Makassar.
Kegiatan dibuka oleh ketua DPD Wahdah Islamiyah Makassar, ustadz Mukran Usman, Lc. M.HI. Hadir mewakili Walikota Makassar, Bapak Drs. H. A. Kamaruddin Munde, M. Ap, Kabag Kesejahteraan Rakyat Makassar.
Sedianya ketua Umum Wahdah Islamiyah (WI) ustadz DR. (HC) Zaitun Rasmin, Lc. MA. akan menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan ini, namun berhalangan karena menjenguk bapaknya yang dirawat di RS Balikpapan. Ustadz Zaitun kemudian digantikan oleh ustadz Syaibani Mujiono sebagai pemateri pertama.
Dalam materinya, ustadz Syaibani mengajak peserta untuk menelaah sejarah Islam. Kaum Arab yang sebelum datangnya Islam adalah masyarakat yang tidak diperhitungkan namun kemudian tampil menyaingi bahkan menaklukkan bangsa Roma dan Persia, 2 negara adidaya pada masa itu. Menurut ketua Departemen Dakwah WI tersebut bahwa itu karena adanya al-Qur’an di tengah-tengah mereka. Mereka membaca, mengamalkan dan mendakwahkan al-Qur’an sehingga Allah mengangkat derajat mereka. “Sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat derajat beberapa kaum dengan al-Qur’an ini dan merendahkan yang lain dengannya pula.” ungkap alumni STIBA Makassar tersebut.
Ustadz Harman Tajang, Lc. M.HI. tampil sebagai pemateri kedua membawakan materi tahsin al-Fatihah. Di awal materi ustadz Harman memaparkan berbagai keutamaan surah al-Fathihah. Dosen al-Qur’an STIBA Makassar tersebut kemudian memberikan kursus singkat bagaimana membaca surah al-Fatihah dengan baik dan benar. “Membaca al-Qur’an tidak cukup dengan suara yang indah, tapi harus dengan tajwid yang benar.” Kata ustadz Harman.
Menurut koordinator MARQ, ustadz Andi Irwanto, A.Md kes., S.Pd.I kegiatan ini bertujuan untuk menjaring calon-calon relawan al-Qur’an. Para peserta kemudian dikumpulkan berdasarkan asal kecamatan dan dibentuk beberapa kelompok. MARQ juga akan difollow up dengan pertemuan setiap pekan yang dibimbing langsung oleh seorang ustadz. Dalam bimbingan intensif tersebut peserta akan belajar al-Qur’an dan diharapkan nantinya mereka akan terlibat aktif juga untuk mengajar al-Qur’an di tengah masyarakat.[zl]