Khutbah Jum’at : Agama yang Diridhai Allah Subhana Wa Ta’ala
KHUTBAH PERTAMA
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’at Rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebanar-benar taqwa, yaitu melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala baik perintah wajib maupun yang sunnah, dan meninggalkan larangan Allah Subhana wa Ta’ala, baik itu larangan haram maupun yang makruh.
Kemudian, perlu kita teguhkan kembali iman kita, aqidah Islamiyah kita yang sudah kita miliki selama ini. Karena belakangan ini muncul paham baru atau geliat aliran-aliran sempalan yang ingin mengaburkan aqidah islamiyah kita, melalui slogan-slogan seperti ‘cinta ahlul bait’, ‘spiritualisme islam’, ‘studi kritis’ atau ‘pluralisme’ agama, yaitu paham yang menganggap semua agama benar, atau semua agama baik.
Disadari atau tidak, banyak tokoh atau pemimpin kita, baik yang formal maupun non formal, yang hendak membelokkan makna kerukunan beragama’ ke arah ‘penyatuan agama’. Mereka menyampaikan dengan getol bahwa semua agama benar, semua agama baik, atau semua agama sama saja, semua umat beriman masuk surga…dst.
Hal ini bisa mengambangkan sekaligus mengaburkan pemahaman ummat –apalagi generasi muda kita- terhadap aqidah kita selam ini, yang menegaskan bahwa hanya Islamlah agama yang benar dan diridhoi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akibatnya, semakin banyak orang yang meremehkan agama, dan tidak menganggap penting agama. Karena dianggap semua agama benar, semua agama baik. Untuk apa kita memperdalam agama, apalagi fanatik dengan islam, kalau semuanya sama?!
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’at Rahimakumullah,
Berbicara tentang agama, atau tentang aqidah, maka tidak bisa kita mengakal-akal senidiri, karena akal tak sanggup untuk itu. Kita serahkan keapada wahyu, kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menegaskan dalam Al-Qur’an:
????? ???????? ?????? ??????? ???????????? ? ????? ????????? ????????? ??????? ?????????? ?????? ???? ?????? ??? ????????? ????????? ??????? ?????????? ? ?????? ???????? ???????? ??????? ??????? ??????? ??????? ??????????
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (QS. Ali Imran:19)
Pada ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan bahwa satu-satunya agama yang diakui kebenarannya hanyalah Islam, yaitu agama tauhid yang menjadi agama semua nabi. Hanya saja system ibadah atau syariatnya yang berbeda-beda.
Ayat ini juga merupakan bantahan yang tegas terhadap orang-orang yang berpendapat bahwa semua agama sama-sama baik dan sama-sama benar, karena sama-sama mengajarkan kebaikan dan sama-sama menuju keridhoaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Digambarkan seperti orang yang mau pergi ke pasar atau ke Makassar, lewat jalan mana saja bisa, asal tujuannya sampai ke pasar atau Surabaya. Ini keliru bahkan sangat keliru. Sebab agama suatu yang suci dan sakral yang tuntunan dan ajaran-ajarannya berasal dari Tuhan. Tidak bisa disamakan dengan pasar atau Makassar.
Memang kalau mau ke pasar atau ke Makassar bisa lewat jalan mana saja, tapi jalan menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala atau surga Allah Subhanahu wa Ta’ala yang cuma satu, yaitu harus lewat jalan yang ditunjukkan Tuhan, yaitu Islam. Bahkan dalam ayat berikutnya, yakni QS. Ali Imran: 85, secara tegas Alalh menetapkan bahwa siapa saja yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima keimanan dan agamanya itu, dan diakherat ia termasuk orang-orang yang merugi dan mendapat siksaan Allah Subhanahu wa Ta’ala karena salah pilih jalan hidup. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
?????? ???????? ?????? ???????????? ?????? ?????? ???????? ?????? ?????? ??? ?????????? ???? ?????????????
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. (QS. Ali Imran: 85)
Nah, mana yang lebih benar, ucapan manusia atau ucapan Allah Subhanahu wa Ta’ala..?!
Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam hadits shahih menegaskan tentang benarnya Islam, dan batilnya selain Islam (batilnya kufur kepada Nabi Muhammad). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
????????? ?????? ????????? ???????? ??? ???????? ??? ?????? ???? ?????? ?????????? ?????????? ????? ???????????? ????? ??????? ?????? ???????? ????????? ?????????? ???? ?????? ????? ???? ????????? ????????
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka.” (HR. Muslim)
Hadits Nabi ini menegaskan bahwa umat yang hidup setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, kemudian mendengar dakwah Nabi (Agama Islam) maka wajib masuk Islam. Kalau tidak, maka neraka tempatnya. Itu artinya, agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam inilah yang diakui Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalau tidak begitu, tentu Nabi tidak perlu menyebut ‘baik orang yahudi maupun Nasrani’.
Untuk itu kita patut bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita berupa iman dan Islam. Karena itu marilah kita tingkatkan terus keislaman dan keimanan kita ini dengan ilmu yang benar, sehingga betul-betul menjadi mukmin dan muslim sejati sampai akhir hayat nanti. Bahkan semua anak cucu kita pun semoga demikian adanya. Untuk itu tidak bisa tidak, kita harus menanamkan aqidah yang benar ini kepada anak cucu kita sedini mungkin, senyampang belum terlambat. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Yaqub ‘Alaihissalam dll.
????????? ????? ???????????? ??????? ??????????? ??? ??????? ????? ??????? ????????? ?????? ???????? ????? ?????????? ?????? ?????????? ???????????
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya´qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah Subhana Wa Ta’ala telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. (QS. Al-Baqarah: 132)
KHUTBAH KEDUA
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’at Rahimakumullah,
Setelah kita mendapat hidayah iman dan Islam, maka sepatutnya kita menjaga dan mempertahankannya sampai titik darah penghabisan (meninggal dunia). Tidak tergiur oleh bujuk rayu setan (baik setan jin maupun setan manusia), dan tidak tergoda oleh propaganda menyesatkan. Pepatah mengatakan: “Tak lapuk karena hujan, tak lekang karena panas.’ Demikianlah semestinya kita menjaga dan mempertahankan iman kita, karena dengan Islam-lah jaminan sampai ke surga. Karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berwasiat agar jangan mati kecuali dalam keadaan Islam, sebagaimana firman-Nya:
??? ???????? ????????? ??????? ???????? ??????? ????? ????????? ????? ?????????? ?????? ?????????? ???????????
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran : 102)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membimbing kita ke jalan yang di ridhai-Nya, dan memberi kekuatan kepada kita untuk meniti jalan –Nya yang lurus (shirathal mustaqim), jalan yang selamat dunia akherat. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Sumber :
1. Majalah Qiblati Edisi 07 Tahun V
2. https://lidwa.com/app/