Ketua BAN-PT Mengisi Kuliah Perdana STIBA
WahdahMakassar.org- Kuliah Perdana yang diagendakan di setiap awal semester kali ini terasa lebih spesial. Sebuah kehormatan yang dirasakan oleh segenap sivitas akademika STIBA Makassar ketika seorang tokoh sekaliber Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, S.E., M.Si. yang merupakan Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berkenan hadir menjadi narasumber dalam kuliah perdana ini.
Memulai kuliahnya, Prof. Mansyur Ramli memberikan ucapan selamat atas keberhasilan STIBA meraih peringkat akreditasi B. Beliau kemudian banyak berkisah tentang proses penetapan nilai dan peringkat STIBA Makassar oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
“Selamat untuk Prodi Perbandingan Hukum dan Mazhab (PMH) STIBA Makassar atas keberhasilannya meraih akreditasi B. Nilai B ini adalah hasil yang obyektif, merupakan penilaian yang telah dilakukan oleh para pakar. Hal ini menunjukkan bahwa STIBA Makassar selama ini telah terselenggara dengan mutu yang baik,” ujarnya.
Mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) ini menjelaskan bahwa saat ini di Indonesia ada sekira 20 ribu Program Studi. Hanya 20-30% di antaranya yang terakreditasi B, sementara yang terakreditasi A tak lebih dari 10%. 50% lainnya terakreditasi C, dan selebihnya belum terakreditasi. Prodi PMH STIBA sudah termasuk 20-30% prodi terbaik di Indonesia.
Namun beliau mengingatkan agar STIBA tak terlena dengan akreditasi ini, sebab meraih hasil yang baik terkadang lebih mudah ketimbang mempertahankan hasil baik yang telah dicapai. Beliau memotivasi segenap sivitas akademika STIBA agar bersungguh-sungguh meningkatkan prestasi, sehingga lima tahun ke depan bisa memperoleh nilai yang lebih baik.
Dalam kuliahnya yang bertema “Peran Strategis Institusi Pendidikan Islam Swasta dalam Sistem Pendidikan Nasional” ini, Prof. Mansyur Ramli memaparkan bahwa sistem pendidikan kita masih fokus pada pembentukan intelektualitas. Padahal parameter keunggulan manusia tidak hanya diukur dari sisi tersebut. Kemudian beliau menjelaskan The Iceberg Theory (teori gunung es) dan The Islamic Iceberg Theory untuk menunjukkan karakter sebenarnya dari manusia unggul.
“Al-Islamu ya’lu walaa yu’laa ‘alaih, sistem Islam pastilah yang paling unggul, dan ini yang saya yakini dan saya imani. Di luar sistem Islam pasti tidak akan unggul. Kalau pun ia unggul maka itu sifatnya sementara”, tegas Prof. Mansyur Ramli.
Karena itu, beliau mendukung penuh jika STIBA Makassar memberikan perhatian besar terhadap bahasa Arab, “Sebab dengan mengetahui bahasa Arab, seseorang akan bisa belajar Islam yang utuh, langsung dari sumber-sumber aslinya.”
Entah serius atau hanya bercanda, beliau menyatakan niatnya untuk mengikuti jejak Prof. Dr. Ahmad Munir—salah seorang guru besar Universitas Hasanuddin yang sampai saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa kelas sore di STIBA—untuk belajar bahasa Arab dengan menjadi mahasiswa STIBA.
“Jika ada yang kurang, saya tunggu undangan selanjutnya,” ujarnya menutup kuliah perdana semester ini. [SQ]