Abu Bakar, Umar dan Aisyah Siapa yang Anda Maksud?
Pertanyaan dari Syi’ah:
Berapa lama anda akan menjadi pengikut setia Abu Bakar Az-Zindiq, dan Umar Al-Mal’un, dan Aisyah yang dipastikan berada dalam api neraka. Kapan anda akan sadar bahwa anda dalam kesesatan?
Jawaban oleh Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi:
Sebelum saya menjawab syubhat anda, saya telah mengirim statemen ini ke Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan kepada semua pihak yang memiliki loyalitas terhadap Islam supaya mereka mengetahui hakekat agama syi’ah.
Untuk menanggapi syubhat anda, sejujurnya saya agak bingung siapa yang anda maksudkan dengan nama-nama yang anda sebutkan, untuk Abu Bakar yang anda gelari dengan sebutan Az-Zindiq, saya tidak tahu siapa orang yang anda maksudkan seperti itu? apakah dia: Abu Bakar bin ‘Aliy bin Abi Thalib? Atau Abu Bakar bin Al-Hasan bin ‘Aliy? Atau Abu Bakar bin Husein bin ‘Aliy? Atau Abu Bakar bin Musa Al-Kazhim? Tentukan Abu Bakar yang mana yang anda maksudkan?
Bagi Umar, yang anda gelari dengan Al-Mal’un (terkutuk) Saya tidak tahu Umar yang mana yang anda maksudkan? Apakah dia: Umar bin ‘Aliy bin Abi Thalib? Atau Umar bin Al-Hasan bin ‘Aliy? Atau Umar bin Al-Husein bin ‘Aliy? Atau Umar bin ‘Aliy Zaenal Abidin bin Al-Husein? atau Umar bin Musa Al-Kazhim? Tolong tentukan Umar yang mana yang anda maksudkan?
Untuk Aisyah, yang anda klaim masuk neraka ke dalam api neraka. saya tidak tahu Aisyah yang mana maksudmu? Apakah dia Aisyah binti Ja’far Ash-Shodiq? Atau Aisyah binti Musa Al-Kazhim? Atau Aisyah binti Ar-Ridho? Atau Aisyah binti ‘Aliy Al-Hadi? Tentukan Aisyah yang mana yang anda maksudkan?
Kemudian saya ingin bertanya kepada anda mengapa mereka menamakan putra dan putri mereka dengan nama-nama tersebut?!
Apakah bukan karena mereka menghormati pemilik nama aslinya dan memuliakan mereka! Dan Mereka ingin supaya kenangan dan kebaikan mereka selalu kekal dalam ingatan!
Betapa besar harapan saya untuk menanggapi syubhat anda sepenuhnya, tapi saya tidak bisa melakukannya karena anda tidak mendefinisikan untuk saya tokoh yang terdapat dalam pertanyaan anda. Mungkin pada kesempatan berikutnya jika anda mendefinisikannya, saya bisa menanggapi pertanyaan anda (insyaAllaah).
(Sumber : majalah QIBLATI edisi 7 tahun VIII)